Pilih Plesk atau cPanel? 7 Perbedaan Penting yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Beli Hosting!
Saat ingin membangun website, salah satu keputusan penting yang sering bikin bingung adalah memilih control panel hosting. Dua nama besar yang sering muncul adalah Plesk dan cPanel. Keduanya sangat populer dan sama-sama menawarkan kemudahan dalam mengelola website, domain, hingga email. Tapi, sebenarnya, apa saja sih perbedaan Plesk dan cPanel yang paling signifikan? Mana yang lebih cocok untuk kebutuhanmu?
Jika kamu masih galau, artikel ini pas banget buat kamu! Yuk, kita bahas tuntas perbandingan Plesk vs cPanel, dari kelebihan, kekurangan, hingga statistik penggunaannya. Biar kamu nggak salah pilih saat membeli layanan cloud hosting di Indonesia.
Plesk vs cPanel: Kenali Dulu, Baru Pilih!
Meski fungsinya mirip, Plesk dan cPanel punya perbedaan mendasar yang bisa memengaruhi kenyamanan dan efisiensi pengelolaan website. Inilah beberapa poin pembeda paling penting yang wajib kamu tahu:
1. Antarmuka (User Interface)
-
cPanel:
Desain klasik dengan tampilan ikon yang familiar. Semua menu ditampilkan di satu halaman, cocok untuk pengguna yang suka akses cepat dan sudah terbiasa dengan hosting lawas. -
Plesk:
Lebih modern, dengan tampilan sidebar seperti dashboard aplikasi terkini. Banyak pengguna baru menganggap Plesk lebih intuitif dan mudah dipelajari, terutama buat yang baru pertama kali pegang control panel.
2. Dukungan Sistem Operasi
-
cPanel:
Hanya mendukung server berbasis Linux (CentOS, CloudLinux, Red Hat, dan Ubuntu versi tertentu). -
Plesk:
Unggul karena bisa dipasang di Linux maupun Windows. Jadi, kalau kamu punya kebutuhan khusus (misal aplikasi berbasis ASP.NET), Plesk jelas pilihan utama.
3. Manajemen Akun dan Website
-
cPanel:
Memisahkan antara WHM (Web Host Manager) untuk admin/server dan cPanel untuk user. Ini cocok untuk provider hosting besar, tapi bisa terasa ribet bagi pemula. -
Plesk:
Semua bisa diatur dalam satu dashboard, baik untuk admin, reseller, maupun user biasa. Cocok untuk freelancer atau agensi yang pegang banyak website klien.
4. Fitur Tambahan & Ekstensi
-
cPanel:
Sudah lengkap untuk kebutuhan dasar (email, DNS, SSL, file manager, backup). Namun, penambahan ekstensi biasanya berbayar atau butuh setup manual. -
Plesk:
Tersedia marketplace ekstensi dengan banyak add-on yang tinggal klik pasang. Banyak fitur bawaan seperti WordPress Toolkit, Git integration, hingga Docker management.
5. Keamanan (Security)
-
cPanel:
Dilengkapi fitur seperti AutoSSL, dua faktor autentikasi, dan integrasi dengan berbagai plugin security. Tapi, konfigurasi manual sering dibutuhkan untuk keamanan lebih lanjut. -
Plesk:
Menawarkan panel keamanan built-in yang lebih user-friendly, update otomatis, serta opsi keamanan ekstra untuk WordPress dan aplikasi populer.
6. Harga dan Lisensi
-
cPanel:
Harga lisensi biasanya lebih tinggi, apalagi setelah adanya kebijakan harga per akun (per tahun 2021). Ini cukup memberatkan untuk provider dengan banyak akun kecil. -
Plesk:
Pilihan lisensi lebih fleksibel dan biasanya lebih ekonomis untuk skala kecil-menengah. Banyak provider juga menawarkan Plesk gratis untuk paket cloud hosting tertentu.
7. Statistik Pengguna & Popularitas
-
cPanel:
Masih jadi market leader di Indonesia dan dunia, terutama karena sudah lama dikenal. -
Plesk:
Popularitasnya terus naik, khususnya di kalangan developer modern dan perusahaan yang butuh keluwesan OS.
FAQ: Perbedaan Plesk dan cPanel
1. Apakah Plesk lebih cocok untuk pemula?
Banyak yang merasa Plesk lebih mudah dipelajari karena tampilan modern dan navigasi yang jelas. Namun, cPanel juga tetap ramah bagi pemula dengan banyak tutorial tersedia.
2. Kenapa harga cPanel makin mahal?
Kebijakan harga per akun sejak 2021 membuat biaya cPanel naik, terutama untuk provider yang mengelola banyak website dalam satu server.
3. Mana yang lebih aman, Plesk atau cPanel?
Keduanya punya fitur keamanan lengkap, tapi Plesk punya keunggulan pada update otomatis dan pengaturan keamanan WordPress yang lebih simpel.
4. Bisakah website di Linux dipindah dari cPanel ke Plesk (atau sebaliknya)?
Bisa, tapi proses migrasinya harus hati-hati. Banyak provider cloud hosting menawarkan bantuan migrasi gratis.
5. Apa cPanel tidak bisa diinstal di Windows?
Benar, cPanel hanya tersedia untuk Linux. Jika kamu ingin hosting Windows, wajib pilih Plesk.
Perbandingan Fitur: Tabel Singkat
Fitur | cPanel | Plesk |
---|---|---|
Sistem Operasi | Linux | Linux & Windows |
Desain UI | Klasik, ikonik | Modern, dashboard |
Lisensi | Mahal (per akun) | Fleksibel |
Fitur Ekstra | Terbatas | Banyak add-on |
Keamanan | Lengkap, manual | Otomatis, user-friendly |
Tips Memilih Control Panel Hosting
-
Tentukan OS yang Kamu Gunakan
Jika butuh Windows, Plesk adalah pilihan utama. Untuk Linux, keduanya sama-sama oke. -
Cek Budget Lisensi
Untuk kebutuhan banyak akun, Plesk bisa lebih ekonomis. Jangan lupa cek promo cloud hosting di provider seperti doit.co.id. -
Lihat Portofolio Fitur
Kalau butuh manajemen WordPress, Plesk punya fitur khusus yang powerful. -
Perhatikan Support dan Kemudahan Migrasi
Pilih provider yang siap membantu migrasi dan punya support 24 jam. -
Coba Demo Panel Sebelum Membeli
Banyak provider menyediakan demo panel gratis untuk dicoba sebelum membeli.
Kesimpulan: Pilih yang Sesuai, Website Lebih Optimal!
Tidak ada yang benar-benar “lebih baik” di antara Plesk dan cPanel, semua kembali pada kebutuhan, budget, dan preferensi kamu. Pahami fitur utama, bandingkan harga, dan cek dukungan provider sebelum memutuskan. Jangan asal pilih, karena control panel akan berpengaruh jangka panjang ke kenyamanan kelola website!
Untuk solusi hosting terbaik dan fleksibel, cek langsung cloud hosting di doit.co.id. Dijamin support maksimal, panel lengkap, dan harga bersaing!