Apa Itu Retensi dalam Proyek Website? Ketentuan dan Besaran Pembayaran yang Ditahan

apa itu retensi di project website

Pengertian Retensi dalam Proyek Website

Dalam pengembangan website atau proyek IT, retensi adalah sebagian dana pembayaran yang sengaja ditahan oleh klien sebagai jaminan setelah proyek selesai. Dana ini biasanya dibayarkan setelah masa garansi/pemeliharaan (maintenance) berakhir, memastikan developer/perusahaan tetap bertanggung jawab atas bug atau perbaikan.

Contoh Penerapan Retensi:

  • Klien membayar 90% fee saat proyek selesai.

  • 10% sisanya (retensi) ditahan selama 3–6 bulan sebagai jaminan.

  • Jika tidak ada masalah, dana retensi dibayarkan penuh.

Berapa Besaran Retensi yang Biasa Diterapkan?

Besaran retensi bervariasi, tetapi standar industri umumnya:

  • 5–10% dari total nilai kontrak (tergantung negosiasi).

  • Masa hold retensi: 1–6 bulan (sesuai kompleksitas proyek).

Alasan Retensi Dibutuhkan:

  1. Jaminan Kualitas – Memastikan developer tidak meninggalkan bug setelah proyek selesai.

  2. Insentif Penyelesaian Masalah – Perusahaan IT akan lebih responsif selama masa retensi.

  3. Melindungi Klien – Jika developer gagal memenuhi kewajiban, dana retensi bisa menjadi kompensasi.

Cara Menghitung Retensi dalam Kontrak Website

Misalnya, Anda menggunakan jasa website dengan kontrak senilai Rp 50 juta:

  • Pembayaran awal (termin 1): 40% = Rp 20 juta.

  • Progress 80% (termin 2): 50% = Rp 25 juta.

  • Retensi (10%): Rp 5 juta ditahan hingga masa garansi selesai.

Tips Negosiasi Retensi untuk Klien & Developer

Bagi Klien:

  • Pastikan besaran retensi tidak terlalu kecil (minimal 5%).

  • Tentukan jangka waktu hold yang jelas (misal: 3 bulan).

  • Cantumkan syarat pelepasan retensi dalam kontrak.

Bagi Penyedia Jasa Website:

  • Ajukan retensi maksimal 10% untuk menjaga cash flow.

  • Sertakan service-level agreement (SLA) untuk menghindari dispute.

  • Gunakan retensi sebagai bukti komitmen profesional.

Kesimpulan

Retensi dalam proyek website adalah mekanisme keamanan untuk memastikan kualitas dan tanggung jawab penyedia jasa. Besaran 5–10% adalah standar, tetapi bisa dinegosiasikan sesuai kebutuhan. Butuh pengembangan website dengan kontrak transparan? Cek layanan profesional kami di jasa website untuk solusi tepat dan terpercaya!

Penilaian Anda

Related Articles

Panduan Lengkap Integrasi Xendit di WooCommerce

Saat ini kemudahan pembayaran menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan toko online....

Istilah Prorata dan Cara Menghitungnya di Tagihan Hosting

Apa Itu Prorata? Prorata adalah istilah yang digunakan untuk menghitung pembagian biaya atau...

Skema Pembayaran Proyek Pembuatan Website dan Sistem

Membangun website atau sistem berbasis web adalah investasi penting bagi bisnis Anda. Namun,...