Skema Pembayaran Proyek Pembuatan Website dan Sistem

skema pembayaran proyek website dan sistem

Membangun website atau sistem berbasis web adalah investasi penting bagi bisnis Anda. Namun, sebelum memulai, penting untuk memahami skema pembayaran yang umum digunakan oleh developer atau agency. Artikel ini akan membahas berbagai model pembayaran yang berlaku di industri pengembangan web, sehingga Anda bisa memilih opsi terbaik sesuai kebutuhan dan anggaran.

1. Pembayaran Full di Awal (Lump Sum Payment)

Beberapa penyedia jasa website murah menawarkan opsi pembayaran penuh di awal sebelum pengerjaan dimulai. Skema ini biasanya berlaku untuk proyek sederhana dengan harga tetap.

✅ Kelebihan:

  • Proyek bisa langsung dikerjakan tanpa menunggu termin berikutnya.

  • Harga lebih terjangkau karena tidak ada biaya administrasi bertahap.

❌ Kekurangan:

  • Risiko tinggi jika developer tidak profesional.

  • Sulit melakukan negosiasi perubahan di tengah proyek.

2. Pembayaran Bertahap (Termin)

Ini adalah skema paling umum dalam pengembangan custom sistem atau website kompleks. Pembayaran dibagi menjadi beberapa tahap, misalnya:

  • Termin 1 (30%) – Pembayaran di awal sebagai komitmen.

  • Termin 2 (40%) – Dibayar setelah tahap development selesai.

  • Termin 3 (30%) – Pelunasan setelah website/sistem live dan diserahkan.

✅ Kelebihan:

  • Risiko lebih rendah karena pembayaran sesuai progress.

  • Fleksibel untuk revisi dan penyesuaian fitur.

❌ Kekurangan:

  • Perlu monitoring ekstra untuk memastikan proyek berjalan sesuai timeline.

3. Pembayaran per Fitur (Pay as You Go)

Untuk proyek yang bersifat modular, Anda bisa membayar berdasarkan setiap fitur yang selesai. Misalnya:

  • Pembuatan halaman utama: Rp X

  • Integrasi payment gateway: Rp Y

  • Pengembangan dashboard admin: Rp Z

✅ Kelebihan:

  • Kontrol penuh atas pengeluaran.

  • Cocok untuk pengembangan sistem bertahap.

❌ Kekurangan:

  • Harga total bisa lebih mahal dibayar per fitur.

4. Langganan Bulanan (Subscription Model)

Beberapa penyedia jasa website murah menawarkan paket bulanan yang mencakup:

  • Pembuatan website

  • Hosting & maintenance

  • Update konten & keamanan

✅ Kelebihan:

  • Tidak perlu modal besar di awal.

  • Dukungan teknis berkelanjutan.

❌ Kekurangan:

  • Biaya jangka panjang bisa lebih tinggi.

5. Hybrid (Gabungan Termin & Langganan)

Beberapa agensi seperti doIT menawarkan skema hybrid:

  • Bayar sebagian di awal (misal 50%).

  • Sisanya dicicil bulanan setelah website/sistem live.

✅ Cocok untuk bisnis yang ingin memiliki custom sistem tanpa mengeluarkan biaya penuh sekaligus.

Tips Memilih Skema Pembayaran Terbaik

  1. Proyek Sederhana (Company Profile, Landing Page) → Lump Sum atau Termin.

  2. Proyek Kompleks (E-commerce, Aplikasi Web) → Termin atau Pay per Feature.

  3. Bisnis dengan Anggaran Terbatas → Subscription Model.

Kesimpulan

Memilih skema pembayaran yang tepat sangat memengaruhi keberhasilan proyek pembuatan website atau sistem Anda. Jika Anda mencari solusi jasa website murah dengan pembayaran fleksibel, kunjungi doIT. Sedangkan untuk pengembangan custom sistem berbasis web atau aplikasi, eksplor layanan doIT Programming.

Dengan memahami skema pembayaran ini, Anda bisa merencanakan anggaran lebih efektif dan meminimalkan risiko selama proses pengembangan.

Penilaian Anda

Related Articles

Istilah Prorata dan Cara Menghitungnya di Tagihan Hosting

Apa Itu Prorata? Prorata adalah istilah yang digunakan untuk menghitung pembagian biaya atau...

Panduan Lengkap Integrasi Xendit di WooCommerce

Saat ini kemudahan pembayaran menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan toko online....

Apa Itu Retensi dalam Proyek Website? Ketentuan dan Besaran Pembayaran yang Ditahan

Pengertian Retensi dalam Proyek Website Dalam pengembangan website atau proyek IT, retensi...